Langsung ke konten utama

Bahasa Indonesia - Teks Tantangan

  Teks Tantangan     


          Halo, teman-teman! Hari ini saya akan menjelaskan tentang teks tantangan. Pertama-tama, apasih tu teks tantangan? Teks tantangan adalah jenis teks yang membantah tentang permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat ataupun di dunia. Juga sering teks tantangan memberitahukan tentang informasi-informasi yang bermanfaat. Teks ini dapat ditanggapi dan disanggah karena mengandung sebuah isu atau masalah. 


Struktur dari teks tantangan 
  • Isu atau topik yang akan dibantah
          Isu atau masalah berisi tentang pernyataan yang akan dibantah. Biasanya, isu atau masalah ini berisi tentang hal-hal yang kontroversial yang berkembang di masyarakat atau media social.
  • Argumen (Argumen menentang)
          Argumen biasanya berisi tentang rangkaian bukti atau alas an untuk mendukung bantahan kita, perlu disajikan dengan data-data dan gambar yang menarik yang mendukung bantahanmu. 
  • Simpulan
          Simpulan biasanya berisi pernyataan yang menegaskan argumen bantahan. Simpulan biasanya juga disertai dengan pendapat dari penullis yang merupakan solusi dari penulis untuk menyelesaikan topik yang dibantah



Ciri kebahasaan dalam teks tantangan
  • Kalimat sanggahan
          Kalimat sanggahan merupakan kalimat pengungkapan ketidaksetujuan terhadap suatu masalah atau pembicaraan. Kalimat sanggahan biasanya disertai dengan kurang sependapat, belum sesuai, atau sebaiknya, dll
Contoh :
- Saya kurang sependapat dengan apa yang anda sampaikan karena wirausaha memerlukan modal, bukan hanya kemauan.
- Saya kurang setuju dengan pendapat Oca bahwa penampilan Cindy cantik
  • Kalimat Penolakan
       Kalimat penolakan adalah pernyataan berisi ketidaksetujuan atau membantah suatu hal, tetapi lebih tegas daripada kalimat sanggahan. Kalimat penolakan biasanya disertai dengan tidak sependapat, tidak sesuai, atau menentang, dll
Contoh :
- Maaf, saya tidak sejalan dengan anda.
- Saya sama sekali tidak setuju dengan pendapat saudara/anda. 



Berikut adalah contoh dari teks tantangan :

Adegan Kekerasan Dalam Sinetron
Masalah
         
 
Sinema elektronik atau biasa disebut sinetron sedang digandrungi masyarakat. Namun jalan cerita yang disuguhkan dalam sinetron cenderung berbelit-belit dan kurang edukatif. Selain itu, adegan yang terdapat pada sinetron banyak mengandung unsur kekerasan yang tidak seharusnya dijadikan tontonan. Hal ini membawa banyak dampak negatif bagi para penonton, terutama anak-anak dibawah umur.
Argumen Menentang
Menyikapi dampak-dampak yang mungkin terjadi, Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) tampaknya belum mengambil tindakan yang tegas. Padahal, dalam UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran telah dijelaskan sistem, tujuan, dan tata cara penyajian suatu siaran. Disini jelas bahwa pelaksanaan UU tersebut belum dijalankan secara maksimal. Terlebih dengan adanya globalisasi yang membuat budaya barat masuk dengan cepat, seharusnya pemerintah dan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memperketat pengawasan dalam penyiaran sinetron.
       
Karena kelalaian pihak-pihak tersebut, masyarakatlah yang terkena dampaknya. Banyak terjadi tindak kriminal dimana-mana, seperti di dalam lingkungan sekolah atau antar golongan masyarakat. Anehnya kebanyakan yang melakukan tindakan tersebut adalah anak dibawah umur. Hal semacam inilah yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah.
Selain itu, gaya hidup yang ditayangkan dalam sinetron kebanyakan bermegah-megahan dan menunjukkan pergaulan yang bebas. Padahal menurut UU no. 32 tahun 2002 pasal 4 ayat (1) dinyatakan bahwa suatu tontonan atau siaran seharusnya berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, sekaligus sebagai kontrol sosial. Kenyataannya, tayangan sinetron justru mengarahkan pola pikir masyarakat kepada hal-hal yang negatif dan tidak berpendidikan.
Simpulan
Maka, dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab atas segala bentuk penyiaran yang akan ditayangkan dan dipublikasikan. Pemerintah juga harus memperketat kebijakan dalam hal sensor dan publikasi sinetron yang banyak mengandung unsur kekerasan sehingga masyarakat utamanya para penerus bangsa tidak akan menerima dampak-dampak buruknya. 


          Sekian dari blog ini. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam blog ini. Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agama - Sikap Gereja Terhadap Agama dan Kepercayaan Lain

Sikap Gereja Terhadap Agama dan Kepercayaan lain           Hai, teman-teman! Hari ini kita akan mempelajari tentang sikap Gereja terhadap agama dan kepercayaan lain.           Sikap Gereja Katolik dan juga setiap anggota Gereja terhadap orang lain sama seperti sikap Yesus Kristus terhadap orang lain, yaitu kasih. Kasih merupakan landasan akan kesaksian hidup setiap manusia. Gereja mewartakan kebenaran yang sama yang diwartakan oleh Kristus, walaupun berbeda dengan apa yang dipercayai oleh agama atau kepercayaan lain.

Prakarya - Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Ikan dan Daging

Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi              Hai, teman-teman! Saya akan menjelaskan tentang  pengolahan bahan pangan setengah jadi dari ikan dan daging.        Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan merubah bahan mentah menjadi bahan setengah siap saji. Bahan mentah pasca panen yang dibiarkan dalam waktu yang lama akan mengalami kerusakan akibat pengaruh-pengaruh fisiologik, mekanik, fisik, kimiawi, parasitik atau mikrobiologik. Perubahan-perubahan tersebut ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan. Karena

Matematika - Pola Bilangan

Pola Bilangan Teman-teman! Saya akan membahas tentang bilangan. Nah, sebelum itu apakan kalian tahu apa itu pola bilangan. Pola bilangan itu adalah sekelompok bilangan yang membentuk susunan teratur.  Pola Bilangan Tadi, kita sudah membahas arti pola bilangan. Pola bilangan itu dibagikan menjadi beberapa macam, seperti : Pola bilangan ganjil      Pola bilangan ini tersusun dari bilangan ganjil secara berurutan. Contohnya seperti 1, 3, 5, 7, 9, .......,dan seterusnya. Pola ini memilki aturan bilangan selanjutnya memilki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya. Rumusnya : Un = 2n-1, dengan Un = suku ke-n Contohnya : Carilah suku ke-10 dari pola ganjil! U10 = 2.10 - 1          = 20 - 1          = 19 Pola bilangan genap Pola bilangan ini tersusun dari bilangan genap secara berurutan. Contohnya seperti 2,4,6,8,10, .......,dan seterusnya. Pola ini memilki aturan bilangan selanjutnya memilki selisih 2 ...